Kenapa Guru Mesti Repot-Repot Mengingatkan Soal Pakaian dan Kerapihan Siswa?

Sebuah refleksi untuk kita, para pendidik, tentang makna di balik aturan yang seringkali dianggap sepele oleh siswa.

Bapak dan Ibu Guru, pernahkah mendapat pertanyaan menusuk dari siswa seperti ini?

"Pak, kenapa sih peraturan di sekolah itu ribet? Mesti rapi lah, pakaian harus sesuai aturan lah, bahkan rambut juga harus diatur kerapiannya. Bukannya itu tidak berpengaruh sama pembelajarannya ya pak?"

- Tanya seorang siswa

Jujur saja, terkadang kita pun sebagai guru mungkin bertanya-tanya di dalam hati, "Iya juga ya, kenapa kita harus serepot ini mengurus penampilan mereka? Bukankah fokus kita seharusnya hanya mengajar di kelas?".

Ternyata, jika kita gali lebih dalam, jawabannya jauh lebih menyentuh daripada sekadar "menegakkan aturan". Ini bukan tentang guru yang ingin repot, melainkan tentang sebuah tugas mulia: memanusiakan manusia.

Bukan Sekadar Patuh, Tapi Peduli

Mari kita geser sedikit sudut pandang kita. Aturan tentang kerapian pakaian dan penampilan sebenarnya bukanlah tujuan akhir. Itu hanyalah "pintu gerbang" untuk mengajarkan sesuatu yang lebih esensial.

Ketika kita mengingatkan siswa untuk memasukkan bajunya, merapikan rambutnya, atau menjaga kebersihan seragamnya, kita sebenarnya sedang menanamkan sebuah kesadaran penting: kesadaran untuk merawat diri sendiri.

  • Siswa menjadi sadar bahwa dirinya berharga dan perlu diperhatikan.
  • Mereka belajar menjaga kebersihan dan kerapian diri.
  • Secara tidak langsung, mereka juga diajarkan tentang adab dalam berpenampilan sebagai bagian dari kehidupan sosial.

Dengan kata lain, ini adalah cara kita mengajarkan mereka untuk peduli pada diri sendiri. Logikanya sederhana: jika untuk urusan penampilan yang melekat pada dirinya saja mereka abai, bagaimana kelak mereka akan peduli pada persoalan-persoalan hidup lain yang lebih kompleks?

Pojok Refleksi Guru

Bagaimana cara Bapak/Ibu guru biasanya menjelaskan alasan di balik aturan kerapian ini kepada siswa? Yuk, bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Dari Merawat Diri Hingga Mengendalikan Diri

Perdebatan soal aturan, terutama soal rambut, seringkali dibenturkan dengan argumen "kebebasan berekspresi". Namun, sistem sekolah memberlakukan aturan ini dengan alasan yang kuat. Ini bukan untuk membatasi kreativitas, melainkan untuk membangun fondasi kesadaran akan perawatan diri.

Pada akhirnya, semua peraturan sekolah ini bermuara pada satu tujuan besar: agar siswa sadar bahwa dalam hidup, mereka harus terus belajar mengendalikan diri. Kemampuan mengendalikan diri inilah yang akan menjaga mereka agar tidak merusak masa depan mereka sendiri.

Jadi, Bapak dan Ibu Guru yang hebat, kerepotan kita setiap pagi di gerbang sekolah bukanlah kesia-siaan. Itu adalah bagian dari proses pendidikan karakter yang dampaknya akan mereka rasakan seumur hidup.

Tugas kita adalah menghimpun rasional dan menjelaskannya dengan hati, agar mereka sadar bahwa di balik "keribetan" ini, ada cinta dan kepedulian kita untuk masa depan mereka.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak